![](https://static.wixstatic.com/media/72b677_348b2e1247c043f48182a463cde02ab5~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_282,al_c,q_80,usm_0.66_1.00_0.01,enc_avif,quality_auto/72b677_348b2e1247c043f48182a463cde02ab5~mv2.jpg)
persalinan
partus (persalinan)
Persalinan (Partus) adalah proses melahirkan yang terdiri atas tiga tahap yakni dilatasi serviks (pembukaan), pengeluaran bayi, dan pengeluaran plasenta (afterbirth). Namun, ketiga tahap tersebut dirangsang oleh serangkaian proses hormonal.
Proses Hormonal Partus
Proses ini diawali oleh plasenta yang mensekresikan hormon relaksin. Hormon ini menyebabkan otot panggul dan simfisis pubis mengendur sehingga lebih lentur untuk memudahkan kelahiran bayi. Pembentukan relaksin memicu peningkatan estrogen, estrogen dengan kadar tinggi dapat mengakibatkan meningkatnya responsivitas uterus terhadap oksitosin dan meningkatnya kadar prostaglandin. Prostaglandin sendiri membantu peningkatan responsivitas uterus terhadap oksitosin.
​
Oksitosin merupakan hormon yang merangsang uterus untuk berkontraksi. Semakin tinggi kadar estrogen dan prostaglandin yang dihasilkan, maka kontraksi uterus yang terjadi semakin kuat. Hal inilah yang memulai proses persalinan (partus). Selanjutnya terjadi pecahnya amnion yang keluar melewati vagina dengan tujuan melumasi jalan lahir.
Tahap Dilatasi Serviks (Pembukaan)
Pada tahap ini serviks dipaksa melebar untuk mengakomodasi garis tengah kepala bayi, maksimal 10 cm. Tahapan ini merupakan tahapan paling lama, yang dapat berlangsung hingga 24 jam. Uterus bagian atas mengalami kontraksi untuk membantu dilatasi serviks. Tahapan ini disebut juga sebagai pembukaan.
Tahap Pengeluaran Bayi
Pengeluaran bayi dimulai ketika serviks sudah dilatasi secara lengkap. Ketika bayi mulai bergerak melewati serviks dan vagina, reseptor regang di vagina mengaktifkan refleks saraf yang memicu kontraksi abdomen yang disinkronisasi dengan kontraksi uterus. Kontraksi abdomen ini meningkatkan gaya dorong bayi dan dapat dibantu oleh ibu yang dengan sengaja mengejan (mengontraksikan otot-otot abdomennya) agar bayi lebih cepat melewati jalan lahir. Tahap ini biasanya lebih singkat, berlangsung sekitar 30 hingga 90 menit.
Tahap Pengeluaran Plasenta (Afterbirth)
Segeral setelah bayi lahir, terjadi rangkaian kontraksi uterus kedua yang memisahkan plasenta dari miometrium dan mengeluarkannya melalui vagina. Pelahiran plasenta, atau afterbirth merupakan tahap yang paling singkat, selesai dalam 15 hingga 30 menit setelah bayi lahir.
Laktasi
Laktasi merupakan kegiatan pembentukan ASI (Air Susu Ibu) yang sudah dipersiapkan semenjak gestasi. Laktasi ini tidak ada hubungannya dengan ukuran payudara. Kelenjar yang berfungsi mensekresikan ASI disebut kelenjar mammae. Setiap kelenjar mammae terdiri atas 15-20 lobus. Setiap lobus terdiri dari banyak lobulus, dan setiap lobulus terdiri dari banyak alveolus.
![Glandula Mammae 3.jpg](https://static.wixstatic.com/media/72b677_91160b98117b47129676797a2d299a71~mv2.jpg/v1/fill/w_446,h_398,al_c,q_80,enc_avif,quality_auto/Glandula%20Mammae%203.jpg)
Alveolus merupakan unit fungsional dari kelenjar mammae. Susu yang disintesis dan disekresi di alveoli akan memasuki secondary mammary tubules, dan akan bersatu membentuk mammary duct. Mammary duct akan bermuara ke area yang lebih luas yaitu ampulla. Mammary ampulla akan bermuara ke lactiferous duct. Kulit yang berpigmen mengelilingi puting disebut areola dan mengandung kelenjar minyak.
Produksi ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yakni prolaktin dan oksitosin. Ketika bayi mengisap puting susu ibu akan tercipta sejenis impuls mekanoreseptor yang dapat memicu hormon prolaktin untuk mensekresi susu dan hormon oksitosin untuk menginjeksikan susu.
Video Penunjang
Tontonlah video disamping sebagai referensi untuk menambah pengetahuanmu.
Silakan download materi ditombol download.