top of page

Spermatogenesis

Proses Pembentukan Sperma

spermatogenesis

Spermatogenesis adalah suatu proses kompleks ketika sel sperma primitif (spermatogonia) berproliferasi dan diubah menjadi spermatozoa. Proses ini terjadi di testis tepatnya dalam tubulus seminiferus. 

Potongan melintang tubulus seminiferus.p

Secara mikroskopik dapat dilihat bahwa lapisan paling luar dari setiap tubulus seminiferus diisi oleh spermatogonium dan sel sertoli. Semakin ke lumen maka bentuk spermatogonium akan berubah menjadi spermatozoa. Spermatogenesis membutuhkan waktu 64 hari untuk pembentukan spermatogonium menjadi sperma matang.

Tahapan Spermatogenesis

Spermatogenesis.jpg

Tahap Proliferasi Mitotik

Spermatogonia yang terletak di lapisan terluar tubulus seminiferus terus menerus bermitosis, dengan semua sel baru yang mengandung kromosom lengkap (46 kromosom) identik dengan sel induk. Proses proliferasi ini menghasilkan banyak sel anak, namun satu sel anak dari dua sel anak yang dihasilkan akan bergerak ke lumen untuk meneruskan proses. Sel anak tersebut akan membelah lagi secara mitotik dua kali lagi untuk menghasilkan spermatosit primer.

Spermatogenesis-2.png

Tahap Meiosis

Selama meiosis, setiap spermatosit primer membentuk dua spermatosit sekunder (masing-masing dengan jumlah haploid 23 kromosom) selama pembelahan meiosis pertama. Akhirnya menghasilkan empat spermatid akibat pembelahan meiosis kedua.

​

Setelah tahap meiosis ini tidak terjadi pembelahan lebih lanjut. Setiap spermatid mengalami remodeling menjadi spermatozoa. Karena setiap spermatogonium secara mitosis menghasilkan empat spermatosit primer dan setiap spermatosit primer secara meiosis menghasilkan empat spermatid (calon spermatozoa), rangkaian spermatogenesis pada manusia secara teoretis menghasilkan 16 spermatozoa setiap kali spermatogonium memulai proses ini.

Tahap Pengemasan

Nama lain dari tahap ini adalah spermiogenesis dimana spermatid diubah menjadi spermatozoa. Spermatozoa sendiri memiliki tiga bagian: kepala yang ditudungi oleh akrosom, bagian tengah, dan ekor.

Struktur Sperma.jpg

Kepala terutama terdiri dari nukleus, yang mengandung informasi genetik sperma. Akrosom, vesikel terisi enzim yang menutupi ujung kepala, digunakan sebagai "bor enzim" untuk menembus ovum. Enzim akrosomal tetap inaktif hingga sperma berkontak dengan ovum. Mobilitas sperma dihasilkan oleh suatu ekor panjang mirip cambuk (flagellum) yang gerakkannya dijalankan oleh mikrotubulus dan energi yang dihasilkan oleh mitokondria yang terkonsentrasi di bagian tengah sperma.

Video Penunjang

Tontonlah video disamping sebagai referensi untuk menambah pengetahuanmu.

 

Silakan download materi ditombol download.

Pendidikan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Jakarta

bottom of page